JAKARTA, JP - Seorang PNS sepuh (Sudah Usia Lanjut) yang bekerja di salah satu Kelurahan di Pekan Baru, AG (korban) merasa telah di rugikan ratusan juta rupiah atas ulah para marketing dan pimpinan dari PT DIDIMAX Pekan Baru dan PT MENARA MAS FUTURES, yang beralamat di Komplek Mangga Dua Square Blok G No.5, Jalan Gunung Sahari No,1 RT.13/Rw.06, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara yang diduga telah melakukan Tindak Pidana Penipuan dan Penggelapan serta manipulasi data secara tersetruktur dan terorganisir sehingga membuat sang Nasabah, AG yang menginvestasikan uangnya dalam bentuk logam mulia (Emas Murni) sebesar Rp 260.000.000,- (Dua ratus enam puluh juta rupiah) itu tak kunjung mendapatkan keuntungan dari hasil Investasi Emas yang dilakukan korban dan bahkan alih-alih justru uang Nasabah hilang lenyap tanpa ada pertanggung jawaban dari pihak kedua Perusahaan tersebut.
Hal itu diungkapkan AG selaku Investor berikut korban dari prilaku nyeleneh marketing PT DIDIMAX dan PT MENARA MAS FUTURES kepada Tim Awak Media melalui Whatapp Video terkait kronologi kejadian memperihatinkan yang menimpa dirinya secara gamblang pada Rabu (20/03/2024) serta merecord hasil keterangannya yang langsung diberikan pada Tim Awak Media agar terua di tindak lanjuti persoalan tersebut sampai PT MENARA MAS FUTURES mengembalikan uang investasi milik AG yang di Inveskan melalui Tim Marketing PT DIDIMAX yang berlanjut Inves pada PT MENARA MAS FUTURES, D dan R serta didukung G.yang mengaku sebagai Wakil Direktur dan Main Management pada PT MENARA MAS FUTURES.
"Saya mulai mengenal Davit sekitar satu tahun yang lalu sekitar bulan 4 tepatnya seperti awal-awal puasa seperti ini juga, waktu perkenalan dengan Davit dan Davit bilang sama saya .. bagusnya ikut saham-saham seperti ini dan saya tidak percaya langsung dengan Davit, ya mengenai keuntungannya jauh lebih besar seperti ini. Saya bilang, Ibu enggak percaya lo Davit , masa bisa punya keuntungan seperti itu. Iya bu kita disini Investasi Emas bukan saham, katanya dia bilang kayak gitu, seandainya Emas naik ibu dapat dan Emas turun ibu dapat, itu kata dia...saya tanya sama Davit, bener itu Davit..bener lo bu, katanya," tutur AG korban ulah Marketing PT DIDIMAX dan PT MENARA MAS FUTURES.
Lanjutnya,"Kalau Ibu ikut menanam saham di sini seperti ibu Investasi Emas itu bagus, keuntungannya jauh lebih besar. Saya bilang sama Davit..saya tidak punya uang. Waktu itu saya tidak percaya langsung tapi dengan Davit sering menerangkan dan telepon kepada saya jadi saya bilang kalau gitu saya coba pinjam uang Taspen saya lalu kata si Davit ,"Enggak apa-apa bu, nanti uang Ibu kan terbayar kan bu..uang yang pinjam itu," kata Davit,...,"Serius Davit, kata saya,"Serius," kata Davit. Jadi saya pinjamlah ke Taspen dan Davit ikut juga ke tempat Bank Mantap itu dan setelah uang itu dapat dan Davit suruh saya transfer langsung ke PT DIDIMAX, waktu itu Davit masih bekerja di PT DIDIMAX sebagai Manager. Dia juga ikut ke BNI untuk mengirim uang ke PT DIDIMAX sebesar Rp 60.000.000,- (Enam Puluh Juta Rupiah) pada tanggal 04 bulan 04," papar AG.
"Terus," kata AG,"Tapi saya tidak pernah mendapatkan keuntungan, saya tanya sama Davit,"Davit kok ibu tidak pernah mendapatkan keuntungan lo Davit,",Davit bilang," Uang itu terlalu kecil," kata Davit," Susah untuk di putar," kata dia, sewaktu belum di transfer uang itu Davit tidak pernah ngomong uang itu terlalu kecil..yang jelas Davit pada waktu itu suruh saya cepat kirim uang ke PT DIDIMAX waktu itu, jadi saya kirimlah uang itu, satu tahun berjalan saya tidak pernah dapat uang dan saya selalu bertanya sama Davit kok saya enggak pernah dapat uang, jadi kata Davit,"Kalau ibu tambah uangnya lagi, ibu pasti mendapatkan uang bu.", saya tanya berapa lagi saya tambah uangnya, kata Davit,"Ibu tambah seratus juta lagi, ibu pasti dapat,".Saya tanya sama Davit seandainya saya tambah seratus juta lagi berapa saya mendapat keuntungan?," Davit menjawab,"3 Juta satu hari Ibu, itu kalau Emas lagi bagus-bagusnya itu bisa lebih,", saya jawab,"Benar itu Davit?","Benar" kata Davit dan Davit selalu menelpon saya, jadi saya pinjam uang di Bank dan setelah akad, Davit telepon saya dan ajak bertemu sorenya di RE AP Jalan Delima, karena sudah sore Davit suruh saya transfer Rp 10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah) dulu sebagai tanda jadi ke PT MENARA MAS FUTURES, saya tanya kok ke PT MENARA MAS FUTURES Davit, Davit menjawab," Saya sudah pindah ke PT MENARA MAS FUTURES sebagai Wakil si PT MENARA MAS FUTURES, dia bilang begitu, terus katanya sisanya besok aja dikirimkan lagi ibu, kata dia," papar AG Nasabah Korban ulah PT DIDIMAX dan PT MENARA MAS FUTURES.
"Nah pagi-paginya Davit telepon saya meminta saya untuk mengirim sisanya untuk dapat segera di proses, kata Davit, jadi saya pagi-pagi pergi ke Bank untuk mentransfer uang ke PT MENARA MAS FUTURES dengan blanko yang telah diisi sama istrinya Davit kemaren, saya hanya menyerahkan ke Tellernya saja dan saya tidak ada merobah-robah apapun dan itu masih tulisannya istrinya si Davit yang di faktur itu, yang saya kirim itu dan itu buktinya terlanpir," ungkap AG.
Lebih lanjut, AG membeberkan bahwa," Setelah saya tambah uang Rp 90.000.000,- (Sembilan Puluh Juta Rupiah) esoknya Davit telepon saya untuk bertemu di Zyan Cafe Jl. HR. Soebrantas, Davit bilang,"Bu nanti ada orang yang mau Zoom ibu jam 12." Saya bilang sama Davit, saya tidak mengerti Davit saat orang Zoom Davit, Davit menjawab,"Ibu nanti kalau di tanya jawabnya, Iya..Iya...Iyakan saja semuanya, kalau ditanya Ibu mengerti, ya Ibu bilang saja mengerti dan kalau dibilang ibu sudah pernah dan mengerti saham di PT DIDIMAX, jadi saya ikuti aja saat Zoom saya ikuti aja apa saran dari Davit, sebenarnya saya sama sekali tidak mengerti. Saya dari awal bilang tidak mengerti sama sekali, terus Davit bilang," Yang mengerjakan itu Davit," katanya," Nanti uang itu akan masuk ke rekening Ibu sendiri,"itu kata dia, karena memang saya tidak mengerti sama sekali tentang saham," beber AG.
"Terus,"lanjut AG,"Besoknya Davit telepon saya lagi dan minta di tambah seratus juta lagi, lalu saya tanya Davit, seandainya saya tambah lagi bisatidak uang saya saya ambil kapanpun, Davit menjawab,"Kapanpun ibu mau ambil uang Ibu silahkan, uang Ibutidak akan berkurang dan uang Ibu tidak akan hilang," kata dia,"Sepersenpun uang Ibu tidak akan berkurang dan uang Ibu tidak akan hilang," begitu si Davit ngomong sama saya," terus saya bilang," Benernih Davit?." B\"Bener bu," kata Davit. "Disini PT ini sangat menjanjikan," kata dia. Nah selama sembilan bulan sebelum saya transfer yang seratus juta lagi...Davit selalu telepon saya suruh tambah, tapi setelah saya tambah seratus juta lagi, lho kok saya engga pernah dapat lagi keuntungan, tentu saya mau tarik uang saya lagi karena saya sangat membutuhkan uang itu," tutur AG korban PT DIDIMAX dan PT MENARA MAS FUTURES.
"Pada tanggal 13 Desember 2023 saya datang ke PT MENARA MAS FUTURES (Cabang Pekan Baru) disitu saya berjumpa sama pak Ricky dan sampaikankeluhan saya , terus saya dihubungkan dengan pak Andri sebagai Humas di jakarta dan dia akan menelpon kembali ke Pak Ricky dan pak Ricky akan menelepon saya, lalu pak Ricky menelepon keluarga saya untuk berjumpa di Cafe Setuju di Jalan Harapan Raya dan saya datang, disitu katanya ada pak Adrian yang katanya sebagai Humas di MENARA MAS FUTURES pusat, terus yang kedua ada Intel juga dari TNI, terus ada juga si Davitnya dan Davitnya hanya diam saja enggak ngomong apa-apa, yang ngomong cuma Pak Ricky sama saya, terus ada satu lagi saya enggak kenal dan saya cuma berdua dengan menantu saya. Disitu saya di tawarkan kalau saya mau ambil uang saya lagi, saya harus masukan uang (Transfer) RP 200 juta untuk menjemput uang saya yang Rp 200 juta, itupun lamanya satu tahun baru saya bisa ngambil dan bisa di kembalikan 400 juta, berartikan uang saya juga. Jadi kata pak Ricky yang mainkan pak Ricky dan saya akan di kasih 15 juta setiap bulan, saya bilang,saya enggak punya uang lagi, darimana uang saya...kalau seperti itu sama dengan membunuh, saya bilang begitu, terus dia bilang,:Syaratnya harus begitu bu, kalau Ibu mau ambil uang Ibu yang 200 juta, menjemputnya seperti itu," katanya, kalau kayak begini enggak bisa dong, kata saya.Jadi disarankan sama pak andri sama pak Ricky, "Berundinglah dulu dengan anak-anak Ibu di rumah," begitu kata dia,sedangkan saya sudah pusing uang saya tidak pulang , eh ini disuruh nambah lagi," tutur AG.
"Yang menjadi pertanyaan saya kenapa swiching saya dari PT DIDIMAX ke MENARA MAS FUTURES tidak masuk, sedangkan tanda buktinya ada kemana uang saya yang 60 juta itu perginya, itu saya pertanyakan dan saya tidak mau uang saya hilang begitu saja, sementara uang saya yang 200 juta katanya bisa di ambil kapan saja, kok ternyata malah susah saya mengambilnya sampai sekarang," tegas AG.
"Jadi saya memohon kepada bapak PT MENARA MAS FUTURES tolonglah kembalikan uang saya sesuai dengan omongan si Davit, kapanpun uang saya di ambil silahkan dan tidak akan berkurang sepeserpun, itu yang saya pegang kata katanya, selain itu tidak ada," pungkas AG korban Investasi Emas PT DIDIMAX dan PT MENARA MAS FUTURES.
PT MENARA MAS FUTURES Tak Bertanggung Jawab Pada Kerugian Nasabah
Tim Awak Media mendatangi Kantor Pusat PT MENARA MAS FUTURES yang beralamat di Komplek Mangga Dua Square Blok G No. 5, Jalan Gunung Sahari No,1 RT.13/Rw.06, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara guna mengkonfirmasi terkait statemen yang di keluarkan AG secara visual terkait permintaannya agar uang Investasi Emasnya pada PT DIDIMAX dan PT MENARA MAS FUTURES segera di kembalikan.
Dalam konfirmasi tersebut Tim Awak Media di terima oleh Wakil Direktur yang juga sebagai Managemen Utama PT MENARA MAS FUTURES, Gatot didampingi Divisi Hukum bidang Complain, Ajis.
Dalam keterangan Gatot berdalih pada Awak media mengatakan bahwa tidak ada omongan dari hasil mediasi pihak PT MENARA MAS FUTURES pusat dengan PT MENARA MAS FUTURES cabang Pekan Baru bahwa adanya keuntungan tetap (Piching) untuk nasabah pada waktu itu di bulan Desember 2023 dan yang kedua bahwa hal tersebut telah ada kesepakatan dan sudah di selesaikan beberapa hari lalu.
"Engak ada itu, enggak ada omongan seperti itu, itu yang disampaikan dari pak Rickynya langsung itu yang pertama dan yang keduanya ternyata ini sudah di selesaikan sama Ibu Agus sama Pak Ricky secara mediasi," ungkap gatot.
Ditanyakan tentang tanggung jawab Perusahaan terhadap komplain nasabah terhadap kinerja dan keprofesionalan Marketing/ Mitra PT MENARA MAS FUTURES atas tidak adanya penyuluhan secara mendetil tentang keuntungan maupun kerugian didalam menginvestasikan uangnya di PT MENARA MAS FUTURES sehingga menderita kerugian ratusan juta rupiah.
"Kalau dengan mitra kita mah biasa-biasa saja, kalau Mitra kita benar kita akan membela, tapi kalau Mitra kita salah kita akan melakukan teguran," jawab Gatot.
Ditegaskan, apakah hanya teguran kendati telah merugikan nasabah 260 juta rupiah serta membawa nama baik Perusahaan?
"Itukan masing-masing individual, kita akan tegur keras dan kita akan keluarkan," jelas gatot.
Ditanyakan tentang uang nasabah yang hilang 260 juta bagaimana?
"Itu tinggal bagaimana nasabah dengan mitra, kalau kita perusahaan hanya wadah, kami tidak mau tahu, itu sudah menjadi resiko nasabah," terang Gatot
Bagaimana dengan para Nasabah atau Investor rekrutan yang tidak mengerti tentang Inves maupun saham dan bahkan tidak mendapatkan penyuluhan sebelumnya namun sudah diminta segera mentransfer dananya untuk segera di proses.
"Jadi satu yang menjadi pertanyaan saya, kenapa nasabahnya mau," tandas Gatot penuh semangat.
Ditegaskan Tim Awak Media bahwa terkait persoalan yang menyangkut dengan korban AG, bahwa PT MENARA MAS FUTURES tidak mau bertanggung jawab, Cuci tangan dan Perusahaan juga tidak mau melakukan upaya hukum kendati nama baik Perusahaan telah di cemarkan oleh Mitra PT MENARA MAS FUTURES.
Dijawab oleh Wakil Direktur yang juga Management Utama PT MENARA MAS FUTURES, Gatot dengan senyum dan sesekali angguk anggukan kepala serta angkat jempol dua tangan.
Masuk Black List BAPPEBTI
Sebagaimana telah di beritakan sebelumnya oleh melalui detik.com tertanggal Rabu, 09 Feb 2022 berjudul Waspada Tertipu Investasi Bodong, IniDaftar Terbaru Pialang Berjangka Resmi dari BAPPEBTI, bahwa, PT MENARA MAS FUTURES masuk dalam urutan Nomor ke 36 dari 68
Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Futures Exchange (JFX) mengimbau masyarakat waspada dan hati-hati dalam berinvestasi. Investasi bodong dan bermasalah yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan yang tidak jelas izinnya masih banyak bertebaran.
Direktur BBJ Bihar Sakti Wibowo menjelaskan, perusahaan-perusahaan itu umumnya menawarkan produknya melalui sosial media dan media online.
"Biasanya mereka menawarkan keuntungan yang sangat luar biasa dan kemudahan transaksi melalui internet. Ini sangat mengganggu dan dapat merusak citra Perdagangan Berjangka Komoditi karena mereka tidak memiliki izin dari pihak yang berwenang dalam menjalankan aktivitas investasinya. Produk-produk yang mereka tawarkan jelas tidak resmi karena tidak ada izin dari Bappebti," kata Bihar dalam siaran pers, Rabu (12/11/2014) di lansir dari finance.detik.com.
(Tim)JP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar