KABUPATEN BEKASI, JP -
Acara Minggon yang di gelar Kecamatan Sukawangi pada Rabu (23/08/2023)
Siang di Aula Kecamatan Sukawangi yang di hadiri oleh Camat Sukawangi
beserta jajarannya, 7 (Tujuh) Kepala Desa dan perwakilan Desa bersama
Perwakilan Koramil, Perwakilan Polsek, BPBD, PSM, dan Tim UMKM
memunculkan fenomena menggelitik, dimana usai acara di gelar, Camat
Sukawangi, Parno Martono tiba-tiba menghilang dari lokasi, terindikasi enggan di konfirmasi wartawan terkait pembangunan di Desa Suka Daya.
Pada
Minggon kali ini membahas persoalan yang lebih terfokus pada kekeringan
atau kesulitan air serta persiapan menghadapi pagelaran MTQ tingkat
Kabupaten Bekasi.
Dalam
penyampaiannya dalam rapat Minggon tersebut Camat Sukawangi Parno
Martono mengatakan,"Tadi kita menanggapai tentang adanya BPBD,
tadi..kemaren saya juga di telepon sama pak Kala, insya allah dalam
kegiatan MTQ full, jadi full kekurangan apapun nanti mereka tinggal
bikin surat yang memang kita Sukawangi itu kaitannya kesulitannya air,"
katanya.
Usai
acara berlangsung sejumlah Awak Media bermaksud mewawancarai Camat
Sukawangi, Parno Martono terkait pembengunan di Desa Sukadaya yang
diduga tidak ada kejelasan (Tanpa Adanya Papan Proyek Pengerjaan-Red) di
lokasi pembengunan.Dan hal tersebutpun telah disampaikan kepada Camat
Sukawangi dimana kemudian disetujui, "Iya Siap," kata Camat Parno.
Namun
anehnya usai acara berlangsung sang Camat sudah tidak terlihat lagi
batang hidungnya di lokasi tersebut, kendati sejumlah Awak media yang
berusaha mencari keseantero Kecamatan namun tak ditemukan.
Sementara
dari pihak BPBD yang di wakili Theo sebagai Satgas PB usai acara
berlangsung mengatakan bahwa,"Kami akan mensupport kegiatan MTQ,
sehingga kegiatan MTQ di Kecamatan Sukawangi agar berjalan semaksimal
mungkin," ungkapnya pada para Awak Media.
Ditanyakan
kaitannya dengan kegiatan MTQ, Ia menjawab,"Kami mensupport apa yang
menjadi kegiatan seharusnya khususnya fokus di kekeringan, fokus
pengiriman air bersih untuk acara MTQ dan Masyarakat di Kecamatan
Sukawangi ini," jelasnya.
Disinggung
tentang keberadaan Camat Sukawangi usai acara,"Saya tidak tau dan kita
dari BPBD juga ingin komunikasi dengan beliau, tapi enggak tau kemana
beliau," terang Theo usai wawancara.
Selain
itu Staf Kecamatan Amo saat ditanyakan keberadaan Camat juga megatakan
tidak mengetahui."Gak tau..P Camat kemana..coba cari aja," jawabnya.
Sedangkan
Kasi PMD, Karya saat di jumpai para Awak Media di Lobby Kantor
Kecamatan dan di tanyakan tentang keberadaan Camat, Parno justru
menanyakan sebaliknya para para Awak Media.
"Saya
juga ada janjian sama Kesra, Kesra sayakan ada tujuh nih Saya ada yang
lebih penting lagi nih, saya ini taadinya mau kumpulin dia ketempat
Majlis Ta'lim, buat ini, katanya tadi di bawa sama lurah siapa
tau...tadikan kalian di luar..nah saya di dalam..jadi yang tau keluar
duluankan abang, nah saya malah didalem," bebernya.
"Malah kita bingung..Kecolongan , gak tau kemana perginya," potong Staf lainnya.
Lanjut Karya,"Kan barengan saya belakangan keluarnya, lha abang-abangkan di depan pintu keluar," tandasnya.
Ditanyakan
kenapa Pak Camat bisa menghilang secepat itu Kasi PMD berdalih itu
bukan menghilang namun kemungkinan di bawa kabur Kades,"Bukan
menghilang, kalau bahasa menghilang salah, kayaknya di bawa sama Kepala
Desa mana nih, terkait persiapan MTQ besok tanggal 4 (Empat) disini, ada
lokasi buat tamu di Desa Sukabudi, kayaknya mungkin kesana, panggung
utama disitu, panggung kehormatan disitu ada yang datang kesitu PJ kan,
mungkin beliau survey, setelah hasil survey saya menurut saya bagis
tapikan menurut dia kan belon tentu, kalau saya kan ciman Kasi," tutur
Karya.
"Saya
mah tadinya juga sudah ngomong sama Kesra, katanya jangan kemana-mana
habis ini beliau mau ada arahan..eh pas selesai ude kaga ada," ujar
Karya.
"Mana
saya juga mau nganter ke Kecamatan-Kecamatan mau kerumah
Khafilah-khafilah, sebab semua Kecamatan se Kabupaten Bekasi, semua
Khafilahnya disini semua, saya yang nganter-nganter, Camatnya kaga ada,"
tukas Kasi PMD, Karya terlihat kebingungan.
Para Awak Media bergegas ke Desa Setia Budi, sayangnya sudah sepi, kemudian di lanjutkan kekediaman Kades Setia Budi, Iimudin.
"Saya
pulang duluan dan enggak bareng dengan Pak Camat, jadi saya enggak tau
Pak Camat kemana," jawab Kades Setia Budi Iimudin yang akrab di sebut
"Kades Pitung".
Menghilang
atau Kaburnya Camat Sukawangi dari kejaran para Kasi dan BPBD serta
perangkat lainnya termasuk para Awak Media menjadi fenomena tersendiri
dalam dunia per Camatan di Kabupaten Bekasi. Berdasarkan pantauan Awak
Media di lokasi, banyak para Kasi maupun lainnya yang terus berusaha
mencari keberadaan sang Camat Sukawangi Fenomenal, Parno.
Diketahui
sejumlah Awak Media sebelumnya telah meminta waktu dengan Camat
Sukawangi, Parno Martono untuk meminta tanggapannya terkait kegiatan
pembangunan di lingkungan dalan Desa yang tidak menggunakan papan
proyek dan para Awak Media saat ingin konfirmasi pada Kades Sartija guna
mendapatkan keterangan jelas, namun Kades Sukadaya beserta seluruh Kaur
dan Staffnya tidak ada di Kantor Desa, yang tertinggal hanya di bagian
pelayanan.
"Semuanya pada ke Kecamatan Sukawangi bang, ada Minggon Kecamatan," kata bagian pelayanan.
Dikejar
para Awak Media pada Minggon di Kecamatan justru Kades Sukadaya tidak
ada di acara Minggon berdasarkan pantauan Awak Media di lokasi acara.Hal
tersebut juga di ungkapkan oleh Kasi di Kacamatan.
"Kades Sartija enggak ada, tadi yang ada istrinya saja," terang Kasi PMD, Karya.
Camat Borokokok" atau Camat "Bolokocot"
Terkait
akan adanya fenomena prilaku Camat Parno Martono di Kecamatan Sukawangi
tersebut membuat Kordinator Nasional Perlindungan Wartawan dan Keselamatan Wartawan Seluruh Indonesia (APKWSI), Danny Silalahi angkat bicara.
"Menilai prilaku Camat Sukawangi, Parno Martono seperti itu terhadap anak buah serta Staik Holder terkait termasuk dengan para Wartawan dapat di pastikan tidak layak untuk menjadi Camat, tidak berintegritas dan tak memiliki kapasitas sebagai seorang Camat, sebab seorang Camat harus dapat merangkul semua elemen bukan menghindar dari persoalan, apa lagi ini menyangkut dengan berbagai elemen dengan berbagai keperluan yang justru mereka menunggu arahannya agar dapat mensukseskan acara yang akan di gelar oleh pihak Kecamatan itu sendiri yang berada di bawah kepemimpinannya selaku tuan rumah acara," ungkapnya.
"Dan ini aneh, seolah dan terkesan tak bertanggung jawab terhadap pekerjaannya, dengan memunculkan isu Camat di bawa kabur Kades, waduh..adanya isu ini seperti meng "Kambing Hitam" kan para Kades di Kecamatan Sukawangi yang notabene tak tahu di mana keberadaan sang Camat usai di konfirmasi wartawan," imbuh Danny.
Lanjutnya,"Ditambah lagi dengan konfirmasi para Awak Media yang sudah disepakati sebelumnya untuk dapat memberikan tanggapan terkait adanya dugaan penyimpangan dalam pembangunan di Desa Sukadaya yang terindikasi tak ada kejelasan dan Camat justru terkesan menghindar untuk memberikan penjelasan dan tanggapannya kepada para wartawan dengan melakukan aksi "Menghilang Bak Ditelan Bumi" atau "Hilang Lenyap Tanpa Prana", nah hal ini patut diduga adanya kolaborasi terselubung antara Camat Sukawangi, Parno Martono dengan Kades Sikadaya, Sartija yang berdasarkan keterangan pihak Desa hadir dalam Minggon Kecamatan namun nyatanya tidak ada di acara Minggon Kecamatan," tutur Kordinator Nasional APKWSI .
"Kami dari APKWSI menegaskan bahwa, para Oknum Camat yang melakukan aksi "Menghilang Bak Ditelan Bumi" atau "Hilang Lenyap Tanpa Prana"dalam acara apapun dengan meninggalkan berbagai persoalan termasuk alergi akan konfirmasi wartawan dapat di ketegorikan Camat "Borokokok" atau Camat "Bolokocot"!," pungkas Kordinator Nasional Perlindungan Wartawan dan Keselamatan Wartawan Seluruh Indonesia (APKWSI), Danny Silalahi.
(Joggie) JP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar